Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat mengatakan akan melakukan pengawasan ketat terhadap pelayanan katering haji. Sebab hal ini bisa menjadi titik krusial terhadap upaya peningkatan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Demikian diungkapkan Bahrul usai pengecekan kesiapan pelayanan kesehatan dan pemondokan haji di Madinah, Jumat (8/10).
Didampingi Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Abdul Gafur Djawahir dan Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia Madinah dr Subagio dan Kepala Daerah Kerja Madinah Subakin, Bahrul mendapat penjelasan secara menyeluruh kesiapan BPHI jelang kedatangan jamaah haji pada 12 Oktober nanti.
Sekjen Kemenag itu tiba di Madinah Kamis malam setelah melakukan pengecekan di Kota Mekkah, khususnya kesiapan pemondokan di kota suci itu. Di Madinah, pemondokan tak masalah karena sekitar 90 persen ada di wilayah Markaziah, dekat Masjid Nabawi. Sisanya bermukim sekitar 700 meter dari masjid Nabawi.
Namun untuk katering, harus mendapat pengawasan ekstra ketat. Pasalnya, jangan sampai terjadi ketika sampai di tangan jamaah makanan sudah basi. Itulah sebabnya mengapa pelayanan katering di Madinah dimasukkan pada kelompok krusial. Karena itu akan menjadi prioritas untuk diawasi secara ketat, kata Bahrul.
Terkait kesiapan BPHI, ia menyaksikan hingga Jumat siang masih dilakukan penataan. Sejumlah kasur, tempat tidur di beberapa ruangan masih dirapikan. Bahrul berharap dalam dua hari kedepan semua kesiapan bidang pelayanan kesehatan sudah rapi. Termasuk instalasi listrik dan air dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.
Sumber: liputan6.com
0 comments