Kunci Keempat: Istikharah
Mintalah petunjuk dari Allah
jikalau ada sebarang masalah.
جَابِرُ
بْنُ عَبْدِ اللهِ السَّلَمِيُّ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاسْتِخَارَةَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُهُمُ
السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ،
يَقُولُ:
إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ، فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ،
ثُمَّ لِيَقُلْ:
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ
فَضْلِكَ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ
الْغُيُوبِ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ، ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ
خَيْرًا لِي فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ، قَالَ: أَوْ فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ
أَمْرِي، فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، اللَّهُمَّ وَإِنْ
كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، أَوْ
قَالَ: فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ، فَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ
حَيْثُ كَانَ، ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ.
[البخاري]
Ertinya: Jabir bin Abdullah
as-Salami r.a berkata: Rasulullah SAW mengajari sahabat-sahabatnya untuk
istikharah (meminta pilihan) dalam semua doanya sebagaimana Baginda mengajarkan
surah al-Quran kepada mereka:
Jika salah seorang dari
kalian ada keinginan maka hendaklah ia solat dua rakaat (bukan solat wajib)
kemudian mengucapkan:
Ya Allah, saya meminta
pilihan kepadaMu dengan ilmuMu, dan saya meminta keputusan dengan keputusanMu,
dan saya memintaMu dengan kurniaMu, sesungguhnya Engkau memutuskan dan saya
tidak berdaya memutuskan, dan Engkau Maha tahu sedang aku tidak mengetahui, dan
Engkau Maha mengetahui yang ghaib, Ya Allah, jikalah Engkau tahu bahawa urusan
ini (Si Pemohon menyebut nama urusannya) adalah baik bagiku baik untuk masa
yang dekat maupun masa yang akan datang - atau sepertinya ia berkata - dalam
urusan agamaku dan duniaku, serta kesudahan urusanku, maka tetapkanlah untukku
dan mudahkanlah bagiku, kemudian berilah aku barakah padanya. Ya Allah,
sebaliknya jika Engkau tahu bahwa urusan ini adalah buruk bagiku dalam urusan
agamaku dan kehidupanku, serta kesudahan urusanku - atau sepertinya ia berkata -dalam
kesudahan yang dekat maupun yang akan datang, maka palingkanlah aku daripadanya
dan tetapkanlah kebaikan bagiku darimana saja berada kemudian jadikanlah aku redha
terhadapnya).
[HR Bukhari]